Teman teman hari minggu hari santai
saya copy paste beberapa artikel dan berita
semoga menambah pengetahuan anda
5 Langkah Menjadi Trader Sukses
Menjadi seorang trader, seperti profesi
lain, bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak orang ingin menjadi trader
yang sukses, namun melupakan bahwa menjadi trader sukses adalah suatu proses.
Ada beberapa tahap yang harus dilewati oleh seorang trader sebelum
menjadi trader yang sukses. Baca artikel ini untuk mengetahui 5 langkah
menjadi trader sukses
5 Langkah Menjadi Trader Sukses bukanlah artikel yang
saya tulis sendiri. Saya menemukannya di internet, aslinya di dalam
bahasa Inggris. Ada juga terjemahan bahasa Indonesianya, tetapi sangat
amburadul. Akhirnya saya perbaiki dan terjemahkan secara bebas karena
menurut saya artikel ini menarik.
LEVEL 1: UNCONSCIOUS INCOMPETENCELangkah pertama, dimulai ketika Anda membuka akun trading. Anda menjadi trader karena mendengar bahwa pendapatan seorang trader bisa mengalahkan pendapatan seorang direktur perusahaan besar. Lagi pula saat simulasi dengan virtual trading, Anda berhasil mendapatkan profit 3 kali lipat, lalu apa susahnya?
Anda mungkin bisa profit dengan hasil yang menakjubkan sampai beberapa puluh persen per hari, namun itu semua hanyalah hoki saja. Anda pada awalnya mungkin hanya mengandalkan 1 indikator saja, atau bahkan hanya dengan insting, toh Anda bisa profit. Namun sayangnya, market akan mengalahkan Anda. Tidak ada trader yang sukses hanya dengan faktor LUCK. Kerugian demi kerugian menghampiri Anda. Anda mencoba bertahan sampai modal habis.
Anda sama sekali tidak menyadari bahwa Anda tidak bisa trading. Anda tetap mengira Anda bisa trading walaupun semua fakta berkata sebaliknya. Anda tetap mengira bahwa Anda adalah orang yang spesial, orang yang akan mampu mendapatkan kunci kekayaan dari trading. Dan Anda tidak menyadari bahwa 90% trader yang gagal juga mempunyai perasaan seperti itu. Anda tidak mempunyai sistem yang komplit, dikuasai oleh emosi Anda, dan selalu averaging posisi jika loss karena marah (ANGER) pada market. Anda selalu take profit dalam jumlah yang kecil atau membiarkan profit berubah jadi loss karena Anda dikuasai oleh ketamakan (GREED). Anda selalu takut mengambil posisi ( FEAR). Anda membiarkan diri Anda dikuasai oleh emosi sehingga modal semakin tergerus.
90% orang yang gagal menjadi trader hanya sampai pada level ini. Mereka biasanya kapok, berhenti trading dan menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka.Sebagian lagi moralnya anjlok, mereka tetap memasukkan dana dan trading seperti orang gila. Dalam sebulan atau dua bulan margin habis. 90% Trader ada di level ini, dan hanya 10% yang sadar dan pindah ke level 2.
LEVEL 2: CONCIOUS INCOMPETENCE
Di level ini Anda sadar bahwa Anda tidak bisa trading, Anda tidak memiliki kemampuan untuk trading yang menghasilkan profit secara konsisten. Dan Anda tahu solusinya, Anda sadar bahwa selama di level 1 pikiran Anda dikaburkan oleh emosi Anda sehingga Anda tidak bisa berpikir secara jernih. Di level ini Anda akan mencari holy grail ( sIstem yang sempurna, sIstem yang 100% profit, sIstem yang tidak pernah loss), Anda mulai membeli sIstem yang ada di internet, Anda membaca semua website yang ada tentang trading mulai dari UK, USA, Australia, Europa sampai Russia. Anda baca semua ebook yang ada, Anda praktekan semua sIstem yang Anda peroleh. Anda haus akan ilmu seperti seorang pengembara di padang pasir yang haus akan air minum.
Pada level ini Anda akan membaca semua detail tentang indikator, bahkan Anda mungkin akan membuat indikator sendiri. Anda akan bermain-main dengan moving average, fibonnacci lines, pivot point, camarilla pivot, deMark, Fractals, Divergence, DMI. ADX, Bollinger Bands, dan ratusan indicator lainnya. Anda tahu bahwa market terlalu rumit untuk diprediksi hanya dengan 1 indikator saja. Anda tahu kombinasi ideal dari masing-masing indikator. Anda tahu persis keunggulan indikator tersebut dan juga kelemahannya.
Anda akan mencoba menebak titik terbawah dan teratas market dengan indicktor tersebut. Anda akan bergabung dengan chat room trader dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan bodoh pada trader senior. Namun ini belum berakhir, masih panjang jalan untuk menjadi trader sukses. Dari 10% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 7% yang berhasil pindah ke level 3.
LEVEL 3: THE EUREKA MOMENT
Pada akhir level 2, Anda akhirnya menyadari pokok permasalahan bukan terletak di sistem. Anda menyadari bahwa Anda bisa mendapat profit bahkan jika hanya menggunakan sistem yang simpel seperti moving average saja tanpa ada indicator lain, jika Anda bisa menggunakan kepala Anda dan money management yang benar. Anda mulai membaca buku tentang psikologi trading, dan mengidentifikasi dengan karakter yang dijelaskan dalam buku itu. Akhirnya datanglah Level Pencerahan.
Level pencerahan ini membuat otak Anda menyadari satu hal yang penting. Di dunia ini tidak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi pada market, bahkan untuk 30 detik kemudian. Anda mulai menguasai satu sistem trading dan memodifikasinya sehingga sesuai dengan karakter Anda, dan mampu memberikan lebih banyak profit dibandingkan sistem yang asli. Anda mulai trading jika Anda tahu probabilitas untuk profit lebih besar daripada untuk loss, Anda hanya trading jika ada signal dari sistem Anda. Anda selalu menggunakan stoploss, karena Anda tahu stoploss adalah resiko bisnis yang ada dalam dunia trading. Ketika stoploss Anda kena, Anda tidak emosi karena tahu tak seorangpun bisa memprediksinya, dan itu bukan kesalahan Anda.
Anda seketika menyadari bahwa dalam dunia trading hanya ada satu hal yang penting yaitu konsistensi pada sistem, psikologi trading dan money management. Dan kedisiplinan untuk melakukan sistem tersebut apapun yang terjadi. Anda mempelajari tentang money management lebih lanjut, 2% risk, dan hal lainnya. Hal ini mengingatkan Anda 1 tahun yang lalu ketika ada yang memberi nasehat yang sama dan Anda memilih untuk mengacuhkannya. Ketika itu Anda memang belum siap namun sekarang sudah.
Di level pencerahan, otak Anda akan menerima bahwa Anda tidak bisa meramalkan pergerakan market, karena memang tak seorang pun bisa. Dari 7% trader yang ada di level ini, hanya sekitar 5% yang berhasil maju ke level berikutnya.
LEVEL 4: CONSCIOUS COMPETENCE
Oke, Sekarang Anda hanya trading jika dan hanya jika sIstem Anda memberi signal. Anda cut loss sama gampangnya dengan take profit. karena Anda tahu sistem Anda akan lebih banyak memberikan profit daripada loss, dan cut loss yang Anda lakukan adalah resiko bisnis yaitu maksimal 2% dari akun Anda.
Di level ini Anda memulai target dengan profit cukup kecil, dan setelah Anda mampu melakukannya secara konsisten selama beberapa minggu, Anda meningkatkan target. Dan hal itu pada akhirnya mampu Anda lakukan. Anda memang masih harus kerja keras untuk mendapatkannya, memperbaiki sistem Anda, menguasai emosi Anda, dan melaksanakan money management. Dari 5% trader hanya sekitar 3% yang sanggup maju ke level berikutnya.
LEVEL 5: UNCONSCIOUS COMPETENCE
Nah sekarang Anda sampai di level 5. Ini adalah level yang paling diharapkan oleh seluruh trader di dunia ini. Di level ini Anda bisa trading secara alami, Anda telah menguasai semuanya. Anda bisa Dancing with the Market, kemanapun arah market berjalan, Anda telah open di posisi yang benar, jadi Anda tinggal melihat profit Anda bergerak dari 2 digit ke 3 digit.
Inilah level puncak dari seorang trader, inilah level utopia, Anda telah menguasai emosi Anda dan kini Anda trading dengan account yang terus membesar tiap harinya dari kumulatif profit yang Anda peroleh. Anda akan jadi bintang di trading chat room, dan orang-orang akan mendengarkan apa yang Anda katakan, Anda kenal dengan pertanyaan mereka, karena Anda ada diposisi mereka beberapa tahun yang lalu. Anda akan memberikan saran bagi mereka, namun Anda tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan mendengarkannya karena mereka masih trader level 1.
Anda tidak akan mempunyai masalah finansial lagi, Anda mampu membeli semua benda yang tersedia untuk dijual. Anda bisa membeli pulau dan trading disana asalkan ada jaringan internet, Anda bisa pindah ke hotel bintang 5, dan menjadi penghuni tetap disana. Anda mempunyai penghasilan seperti seorang superstar, Anda bisa membuat buku sendiri, Anda bisa trading dengan margin yang tanpa batas, dan akun Anda akan berlipat-lipat dari nilai awal.
Hanya 3% trader yang bisa mencapai level ini.
Sekarang Anda bisa dengan bangga berkata " SAYA SEORANG TRADER".
Sekarang Anda bisa dengan bangga berkata " SAYA SEORANG TRADER".
==========================================
Kisah Trader Sukses - Alexander Elder
Posted by Asdaasda Asda Posted on 16:17Para trader yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi seperti mendirikan perusahaan konsultan investasi, menjadi komentator di berbagai media investasi dan bisnis, mengembangkan software trading atau menulis buku. Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir dan pandangan mereka tentang dunia trading dan investasi.
Alexander Elder - psikiater yang mahir mentransfer pengetahuan trading
Dr. Alexander Elder adalah seorang trader profesional, penulis buku mengenai trading dan investasi, trainer, konsultan dan motivator trading terkemuka. Diantara puluhan bukunya yang terkenal antara lain ‘Trading for a Living’ (international best seller 1993), ‘Come into My Trading Room’ (Barron's 2002 Book of the Year) dan ‘Entries & Exits’. Tinggal di New York City dan trading diberbagai jenis pasar, Elder mempelopori sekolah khusus bagi para trader yang dinamakan ‘Traders’ Camp’ dan ‘Spike Group’. Ia sangat handal dalam mengajar dan berbicara di berbagai seminar. Ide dan caranya dalam mentransfer pengetahuan trading banyak mendapat pujian dan banyak ditiru. Disamping trading untuk dirinya sendiri dan para client, Dr. Elder memang komit dalam membantu para trader agar bisa mumpuni dan percaya diri dalam trading, seperti motto pada website perusahaannnya elder.com : Education for Intelligent Traders.
Latar belakang Alexander Elder adalah seorang dokter medis dan sekaligus psikiater. Lahir di Leningrad, Russia dimana ia belajar ilmu kedokteran. Pada usia 23 tahun, ia memperoleh suaka politik dari pemerintah Amerika Serikat dan bekerja di New York City sebagai psikiater serta mengajar di Columbia University. Disinilah Elder mulai tertarik dengan perdagangan di pasar saham. Saham pertama yang dibelinya adalah KinderCare. Setelah belajar mengetahui seluk beluk trading di pasar saham, ia mulai fokus juga di pasar option. Menurut Dr. Elder yang juga menciptakan metode ‘Triple Screen Trading System’ ini, yang paling penting dalam trading adalah psikologi (mungkin karena latar belakangnya yang psikiater), baru kemudian penggunaan kombinasi analisa teknikal dan money management yang tepat.
Dr.Elder mengerti dengan detail apa yang mendasari alur transaksi dalam trading, bagaimana seharusnya cara berpikir sebelum memulai transaksi, ketika punya posisi trading dan setelah menutup sebuah transaksi. Menurutnya ada 3 tingkatan dalam trading:
1. Trader yang mahir dalam analisa teknikal tetapi tidak memahami psikologi dalam trading yang merupakan komponen utama dalam menentukan cara berpikir dan mengendalikan emosi.
2. Trader yang menyadari bahwa meskipun ia mahir dalam analisa teknikal tetapi hal itu tidak menjamin sukses dalam trading. Pada tingkatan ini trader akan mencari dan mencoba cara-cara baru serta menghindari cara lama yang telah gagal. Dr. Elder menyebut ini sebagai kebangkitan pemahaman psikologi dalam trading.
3. Trader yang telah memahami bahwa untuk sukses dalam trading diperlukan pengendalian emosi yang benar dan strategi money management yang disiplin. Tanpa mengendalikan emosi trader akan sulit untuk mengantisipasi pergerakan harga selanjutnya, dan tanpa money management yang disiplin trader akan menggunakan emosinya untuk ‘memaksakan’ keuntungan, hal yang sangat alami.
Seperti yang ditulis dalam bukunya ‘Trading for a Living’, Dr.Elder berujar “Pada mulanya saya trading dengan lambat dan tidak berkembang sampai saya menyadari bahwa kunci untuk sukses dalam trading ada di kepala saya, bukan di dalam komputer. Ada yang mengatakan bahwa trading itu gampang-gampang susah, itu tidak benar. Untuk sukses dalam trading dibutuhkan pengetahuan yang dalam dan disiplin yang tinggi. Mitos bahwa saya rugi besar karena tidak tahu rahasia dalam trading, itu sama sekali keliru. Rahasia dalam trading itu hanya fantasi. Kalaupun ada, hanya ada 3 rahasia: psikologi, analisa pasar dan sistem trading serta money management. Semuanya mesti dilakukan dengan sangat disiplin.”
Selain di pasar saham dan option, Dr.Elder juga trading di pasar futures yang menurutnya paling menguntungkan. Disamping terus menulis buku, ia juga praktek sebagai psikiater secara part-time selepas jam trading.
Sumber : www.forextraders.com
www.elder.com
sumber
Para
trader yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan
pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi
seperti mendirikan perusahaan konsultan investasi, menjadi komentator di
berbagai media investasi dan bisnis, mengembangkan software trading
atau menulis buku. Kita bisa mengambil manfaat positif dari kisah
perjalanan karir dan pandangan mereka tentang dunia trading dan
investasi.
====================================================
====================================================
Richard Donchian - bapak ‘trend following’
Richard
Davoud Donchian (1905-1993) adalah seorang trader profesional di pasar
komoditi dan futures pada jamannya. Ia adalah orang pertama yang
memperkenalkan cara trading dengan mengikuti arah trend (trend follower) dan hingga kini dikenal sebagai bapak trend following dari berbagai aliran trend following yang ada di dunia trading, misalnya turtle trading system atau sistem trading ala kura-kura. Ia juga adalah pelopor penerapan ilmu managemen pengelolaan dana dalam trading futures. Futures Inc., perusahaan yang ia kelola sejak tahun 1949 dan termasuk perusahaan investasi pertama yang go public, telah memberikan banyak sumbangan pada ilmu money management dalam trading futures.
Richard Donchian lahir di Connecticut, AS. Setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi di Yale University pada tahun 1928, ia membantu bisnis permadani orang tuanya. Pendiriannya tiba-tiba saja berubah setelah dengan tidak disengaja ia membaca buku ‘Reminiscences of a Stock Operator’ yang ditulis oleh Jesse Livermore, trader terkenal saat itu yang juga seangkatan Donchian. Menurut Donchian yang pernah bertugas di Angkatan Udara AS selama perang dunia kedua dan pernah bekerja sebagai Statistical Control Officer di Pentagon ini, tidak ada bisnis yang begitu menjanjikan seperti trading. Ia segera banting stir dengan langsung terjun ke pasar saham (waktu itu belum ada account demo). Tidak seperti Jesse Livermore yang bisa meraup keuntungan jutaan dollar saat crash pasar saham AS tahun 1929, Richard Donchian malah kehilangan seluruh modal investasinya. Loss total.
Ia segera kembali bekerja di perusahaan permadani orang tuanya, Samuel Donchian Rug Company, sambil mempersiapkan diri untuk come back di trading. Richard Donchian, yang namanya juga tercantum dalamWho's Who in America dan penerima penghargaan ‘Most Valuable Performer Award’ untuk kontribusinya dalam money management ini percaya bahwa pemahaman analisa teknikal yang benar akan sangat menguntungkan. Ketika ia mulai trading lagi di pasar komoditi, ia telah menggunakan metodenya sendiri yang dinamakan ‘trend following trading method’. Metode ini disusun berdasarkan perhitungan tertentu pada indikator moving average hingga bisa menentukan timing untuk entry bilamana harga komoditi sedang bullish atau sedang bearish. Salah satu variasi dari metode ini adalah Donchian Channel Indicatoryang menunjukkan tingkat volatilitas pasar. Walau tidak sama persis dengan indikator Bollinger band, banyak trader yang telah menggunakannya mengklaim bahwa Donchian indicator lebih efektif dalam menentukan timing untuk entry.
Oleh para murid dan pengikutnya, Richard Donchian yang pernah menjabat sebagai Director of Commodity Research pada Hayden Stone Inc. ini disebut sebagai ‘market master’ dan ‘true pioneer of technical analysis’ mengingat kenyataan bahwa banyak metode trading dan beberapa indikator teknikal yang ada sekarang adalah variasi dari hasil penelitiannya. Meski tidak khusus menulis buku, sejak tahun 1960 Donchian menerbitkan bulletin mingguan ‘Commodity Trend Timing’ yang mengulas berbagai isu tentang metode trading dan analisa teknikal.
Dalam salah satu tulisannya Donchian menyebut beberapa tip untuk trading yang menguntungkan:
1. Jangan pernah membuka posisi trading dengan spontan hanya karena opini publik atau para pakar. Walaupun jika itu benar, hanya ada 2 kemungkinan: Anda terlalu cepat atau ketinggalan. Jika terlalu cepat, opini segera berubah. Jika Anda ketinggalan, apakah pasar akan menunggu Anda?
2. Jangan masuk saat volatilitas pasar rendah. Anda bisa menunggu dengan melihat arah indikator teknikal tertentu. Ambil setting dengan periode sekecil mungkin. Gerakan yang besar dimulai dari gerakan-gerakan kecil pada periode pendek. Cobalah.
3. Batasi resiko dan maksimalkan profit. Yang ini mutlak dilakukan
4. Bedakan trend mayor dan trend minor. Jika trend minor sudah break, bersiaplah untuk membuka posisi. Pasar selalu bergerak dalam bentuk trend. Jika Anda tidak mengenal trend, maka Anda tidak mengenal pasar.
Yayasan dengan nama The Richard Davoud Donchian Foundation didirikan oleh para pengikut dan murid-muridnya setelah Richard Donchian wafat di tahun 1993 guna membantu para trader untuk bisa mencapai sukses.
Sumber : www.fxfisherman.com
Richard Donchian lahir di Connecticut, AS. Setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi di Yale University pada tahun 1928, ia membantu bisnis permadani orang tuanya. Pendiriannya tiba-tiba saja berubah setelah dengan tidak disengaja ia membaca buku ‘Reminiscences of a Stock Operator’ yang ditulis oleh Jesse Livermore, trader terkenal saat itu yang juga seangkatan Donchian. Menurut Donchian yang pernah bertugas di Angkatan Udara AS selama perang dunia kedua dan pernah bekerja sebagai Statistical Control Officer di Pentagon ini, tidak ada bisnis yang begitu menjanjikan seperti trading. Ia segera banting stir dengan langsung terjun ke pasar saham (waktu itu belum ada account demo). Tidak seperti Jesse Livermore yang bisa meraup keuntungan jutaan dollar saat crash pasar saham AS tahun 1929, Richard Donchian malah kehilangan seluruh modal investasinya. Loss total.
Ia segera kembali bekerja di perusahaan permadani orang tuanya, Samuel Donchian Rug Company, sambil mempersiapkan diri untuk come back di trading. Richard Donchian, yang namanya juga tercantum dalamWho's Who in America dan penerima penghargaan ‘Most Valuable Performer Award’ untuk kontribusinya dalam money management ini percaya bahwa pemahaman analisa teknikal yang benar akan sangat menguntungkan. Ketika ia mulai trading lagi di pasar komoditi, ia telah menggunakan metodenya sendiri yang dinamakan ‘trend following trading method’. Metode ini disusun berdasarkan perhitungan tertentu pada indikator moving average hingga bisa menentukan timing untuk entry bilamana harga komoditi sedang bullish atau sedang bearish. Salah satu variasi dari metode ini adalah Donchian Channel Indicatoryang menunjukkan tingkat volatilitas pasar. Walau tidak sama persis dengan indikator Bollinger band, banyak trader yang telah menggunakannya mengklaim bahwa Donchian indicator lebih efektif dalam menentukan timing untuk entry.
Oleh para murid dan pengikutnya, Richard Donchian yang pernah menjabat sebagai Director of Commodity Research pada Hayden Stone Inc. ini disebut sebagai ‘market master’ dan ‘true pioneer of technical analysis’ mengingat kenyataan bahwa banyak metode trading dan beberapa indikator teknikal yang ada sekarang adalah variasi dari hasil penelitiannya. Meski tidak khusus menulis buku, sejak tahun 1960 Donchian menerbitkan bulletin mingguan ‘Commodity Trend Timing’ yang mengulas berbagai isu tentang metode trading dan analisa teknikal.
Dalam salah satu tulisannya Donchian menyebut beberapa tip untuk trading yang menguntungkan:
1. Jangan pernah membuka posisi trading dengan spontan hanya karena opini publik atau para pakar. Walaupun jika itu benar, hanya ada 2 kemungkinan: Anda terlalu cepat atau ketinggalan. Jika terlalu cepat, opini segera berubah. Jika Anda ketinggalan, apakah pasar akan menunggu Anda?
2. Jangan masuk saat volatilitas pasar rendah. Anda bisa menunggu dengan melihat arah indikator teknikal tertentu. Ambil setting dengan periode sekecil mungkin. Gerakan yang besar dimulai dari gerakan-gerakan kecil pada periode pendek. Cobalah.
3. Batasi resiko dan maksimalkan profit. Yang ini mutlak dilakukan
4. Bedakan trend mayor dan trend minor. Jika trend minor sudah break, bersiaplah untuk membuka posisi. Pasar selalu bergerak dalam bentuk trend. Jika Anda tidak mengenal trend, maka Anda tidak mengenal pasar.
Yayasan dengan nama The Richard Davoud Donchian Foundation didirikan oleh para pengikut dan murid-muridnya setelah Richard Donchian wafat di tahun 1993 guna membantu para trader untuk bisa mencapai sukses.
Sumber : www.fxfisherman.com
==================================================
Larry Williams
Para
trader yang telah sukses dalam karirnya sebagian besar mendedikasikan
pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi
seperti mendirikan perusahaan konsultan investasi, menjadi komentator di
berbagai media investasi dan bisnis, atau menulis buku. Kita bisa
mengambil manfaat positif dari kisah perjalanan karir dan pandangan
mereka tentang dunia trading dan investasi.
Larry Williams: Cara berlatih trading yang efektif adalah dengan berlari
Larry
Williams, seorang trader terkenal yang sekaligus juga seorang pelari
marathon melihat kesamaan antara trader yang sukses dan pelari marathon
yang sukses. Kesamaannya ada pada rasa lelah dan kesakitan yang dialami.
“Setiap orang akan bisa berlari marathon jika mau berlatih dengan keras
dan benar, sama dengan trading, jika Anda mau berlatih, Anda tentu akan
menjadi trader yang tangguh dan sukses” kata Williams.
“Ketika
Anda berlari marathon, akan selalu ada rute sulit yang tidak Anda
sukai. Bahkan mungkin Anda merasa seperti berada di neraka ketika
melewati rute itu, tetapi Anda harus bisa tetap bergerak maju. Kaki Anda
yang satu harus tetap Anda gerakkan didepan kaki yang lain, harus,
ingat Anda sedang berlari. Sama halnya dengan trading. Anda harus tetap
melakukan trade, buy atau sell, ingat Anda sedang trading,” jelas
Williams. “Pernah ketika sedang berlomba, kaki saya tiba-tiba kejang dan
agak sakit. Saya memperlambat gerakan hingga rasa sakitnya berkurang.
Sama juga dengan trading, ketika saya sedang loss, saya istirahat
sebentar dan meneliti kembali kenapa posisi saya bisa loss.” tambahnya.
Larry
Williams memulai trading di pasar saham pada awal tahun 60-an. Sepuluh
tahun kemudian seorang teman menganjurkan agar ia mempertimbangkan untuk
masuk ke pasar komoditi karena dengan modal yang sama return yang
diperoleh bisa lebih besar. William menuruti anjuran itu dan benar ia
mendapatkan return yang jauh lebih besar dibandingkan trading di pasar
saham. Pada tahun 1987, Williams mengikuti program kejuaraan dunia
trading pada Robbins World Cup Trading Championship (diselenggarakan
oleh Robbins Trading Company) dan ia keluar sebagai pemenang setelah
dalam 12 bulan bisa mengubah modal awal $10,000 (duit beneran) menjadi
$1,100,000 atau profit sebesar 10900%, sebuah prestasi yang belum
tertandingi pada waktu itu.
Williams
menyebut dirinya sebagai trader "contextual” yang menggunakan kombinasi
analisa teknikal dan fundamental. Saat ini ia trading terutama untuk
dirinya sendiri disamping melakukan riset pasar dan menulis buku. Ia
adalah pembuat indikator teknikal Ultimate Oscillator dan Williams %R
yang dalam platform Metatrader dikenal sebagai Williams’ Percent Range
atau %R. Menurutnya %R adalah bentuk lain dari indikator stochastics,
tetapi lebih mudah untuk diikuti. “Saya berasumsi pada sentimen buy di
pasar, oleh sebab itu penutupan harga akan selalu dekat dengan level
tertingginya. Untuk menggunakan sebuah indikator, Anda harus selalu
merujuk pada sentimen pasar” jelas Williams mengenai indikator %R-nya.
Tinggal
di Virgin Islands Amerika Serikat, ia juga seorang politikus Partai
Republik. Saat ini ia trading terutama untuk dirinya sendiri, dan fokus
pada Treasury Bond Futures, S&P 500 dan forex. Time frame trading
yang digunakan adalah daily (1-day) dan 3-days. Mengenai pasar forex
saat ini Williams berkomentar “Pasar forex saat ini telah cukup mapan
dan stabil. Yang membuat para fund manager kecewa adalah karena program
trend-following mereka tidak bekerja sebagaimana mestinya.”
Apa
pandangan Larry Williams tentang bisnis trading? “Yang saya sukai dalam
bisnis ini adalah selalu berfikir kedepan. Kebanyakan orang berfikir
tentang keadaan saat ini, tetapi para trader harus memikirkan apakah
akan ada hujan 6 bulan dari sekarang? Apakah akan terjadi perang 10
bulan dari sekarang? Apakah akan ada kelaparan 2 tahun dari sekarang?
Mungkin tempat yang cocok bagi saya. Saya sedang hidup di masa yang akan
datang.” katanya. Tetapi, “trading sangat rentan dengan emosi. Anda
harus bisa membiasakan diri untuk tidak emosional ketika trading, atau
Anda akan mengalami tekanan mental yang terus-menerus.” tambahnya.
Apa
nasehatnya untuk para trader pemula? “Seperti lari marathon, mulailah
dengan perlahan. Sediakan waktu dan dana yang cukup untuk belajar dan
berlatih. Biaya untuk belajar akan sangat murah dibandingkan pengalaman
dan pengetahuan yang akan Anda peroleh dalam bisnis ini. Ketika trading,
jika Anda merasa ada yang tidak beres, segera cut-loss, tetapi biarkan
profit Anda ‘berlari’, Anda mesti mempunyai target.” katanya. “Pernah
dalam kurun waktu tertentu saya jatuh bangun dalam trading. Hampir semua
teman trader yang saya kenal telah meraih sukses dan terus maju dengan
cepat.” Bagaimana ia menghadapi saat-saat itu? “Berlari.” kata Williams.
Sumber : News For The Financial World
======================================
Kisah Sukses Trader Wall Street Cynthia Kase dan Rahasia Indikatornya
Trading with The Odds pun sudah ditelurkan oleh trader wanita ini.
Trading with The Odds pun sudah ditelurkan oleh trader wanita ini.
Siapa yang tidak mengenal nama Cynthia Kase
dalam dunia trading? Tokoh trader wanita ini terkenal akan dedikasi
pengetahuan dan waktunya guna mengembangkan dunia trading dan investasi.
Well, sebagai trader wanita
Cynthia Kase banyak di undang sebagai komentator di berbagai media dan
Cynthia Kase pun berhasil mendirikan perusahaan konsultan investasi dan
menjadi konsultan di lebih dari 30 perusahaan.
Sebuah buku yang berjudul: Trading with The Odds
pun sudah ditelurkan oleh trader wanita ini. So, mari kita kenal sepak
terjang trader wanita Cynthia Kase dan manfaat apa yang bisa kita
dapatkan.
Latar Belakang Cynthia Kase
Tidak seperti kebanyakan tokoh
trader lainnya, trader wanita ini tidak memiliki latar belakang apa-apa
yang terkait dengan dunia trading. Cynthia Kase merupakan lulusan
pendidikan kimia teknik.
Saat Cynthia Kase bekerja di
Standard Oil of California pada tahun 1983, sang bos memberikan tugas
khusus untuk Cynthia Kase pada bagian program pengembangan bisnis dan
management perusahaan untuk memperkuat divisi trading.
Ia pun bingung…
Namun pelan-pelan seorang Cynthia Kase belajar untuk memperoleh sebuah pandangan dalam perdagangan minyak dunia.
Karena pada tahun 1983
perdagangan kontrak minyak mentah dunia diperkenalkan untuk pertama
kalinya, dan penggunaan personal komputer (PC) sedang mulai digunakan
untuk trading.
“Saya menggunakan personal
komputer khusus di ruang trading untuk belajar. Bagi trader diawal tahun
80-an anda tentu tahu keadaannya, apalagi latar belakang saya kimia
teknik dan pengetahuan saya tentang personal komputer terbatas.” kata
Cynthia Kase.
Tips Trading ala Cynthia Kase
Trader wanita Cynthia Kase
bukan hanya mendobrak dunia trading yang biasanya didominasi oleh para
trader pria, namun ia pun mempunyai sebuah teknik trading yang paten.
Cynthia Kase hanya
mengandalkan pada sejumlah indikator teknikal yang ia ciptakan sendiri
sebagai sinyal trading. Saat akan mengambil keputusan penting dalam
trading Cynthia Kase selalu berpatokan pada indikator-indikator teknikal
tersebut tanpa pertimbangan pengaruh faktor fundamental sama sekali.
“Anda harus menjadi orang yang
sedang menyendiri ketika trading agar hasilnya maksimum. Anda tidak
seharusnya percaya pada pendapat orang lain. Dan yang penting Anda mesti
tetap fokus dan berpikir dengan tenang. Tetapi Anda juga tidak harus
ngotot dan memaksakan diri.” Kata Cynthia Kase.
Ia tidak memakai indikator
teknikal sebelum tahun 1985. Menurutnya trading dengan analisa teknikal
itu sangat rumit. Memang benar, analisa teknikal pun memerlukan waktu
untuk memahaminya.
Selama bertahun-tahun Cynthia
Kase membuat dan mengembangkan indikator trading ciptaannya sendiri, dan
sekarang ia gunakan juga untuk para kliennya.
“Sebagai trader technician,
saya menerapkan pola pergerakan harga, momentum dan trend,” Cynthia Kase
menjelaskan. ”Tetapi indikator saya menggunakan statistik, bukan pada
pengamatan empiris semata.”
Dasar dari indikator Cynthia Kase adalah indikator momentum (peak-oscillator) dan metode stop (deviation-stop) berdasarkan volatilitas.
Frekuensi Trading
Untuk
frekuensi trading, Cynthia Kase sendiri mengaku tidak selalu trading
setiap hari, melainkan tiap 3 sampai 10 hari. “Teknik trading yang saya
gunakan sangat mengutamakan strategi exit, bukan pada entry point-nya,”
kata Cynthia Kase.
Ia mengutamakan profit dengan
cepat, banyak trade yang profit walau pip-nya kecil. “Saya mengambil
profit dari momen-momen yang berbahaya, seperti pola pergerakan harga
saat terjadinya reversal. Lebih penting bagi saya adalah trading dengan
cara yang benar daripada profit yang besar.”
Ketekunan adalah kunci si trader wanita Cynthia Kase dalam menggeluti trading. Baginya tidak ada holy grail dalam trading. Jadi ia percaya pada indikator ciptaannya sendiri.
Cynthia Kase percaya pada indikator ciptaannya sendiri, bagaimana dengan anda?
======================================
Top Trader Termuda di Wall Street
Trader di Wall Street adalah layaknya bintang Hollywood.
Dengan hasil trading mereka di bidang saham, mata uang, komoditi dan derivatif produk, mereka secara rutin membawa pulang gaji dan bonus yang besar. Beberapa majalah trading di wall street sering menampilkan mereka sebagai sampul majalah beserta jet pribadi serta helikopter yang mereka miliki.
Kita mungkin tidak pernah tau apabila mereka menghabiskan $100,000 hanya untuk membeli dudukan toilet . Pada kenyataannya mereka telah “membuat” banyak uang, namun mereka juga membelanjakannya dalam jumlah banyak.Dengan hasil trading mereka di bidang saham, mata uang, komoditi dan derivatif produk, mereka secara rutin membawa pulang gaji dan bonus yang besar. Beberapa majalah trading di wall street sering menampilkan mereka sebagai sampul majalah beserta jet pribadi serta helikopter yang mereka miliki.
Ok, sudah cukup mengkhayalnya , kali ini kita membahas cerita seorang trader fenomenal dari Wall Street.
Jan Sramek – Goldman Sachs, 24 years old
Sramek terpilih sebagai Top Trader termuda dari 100 Top Trader di Wall Street. Dengan usianya yang masih muda, Sramek dikenal mempunyai temperamen yang cukup arogan. Dia membuat komentar di situs Twitter pribadinya sesaat setelah diwawancarai oleh 4 reporter CNN,Saya baru saja berdebat ekonomi dengan 4 orang reporter CNN yang baru lulus kuliah. Mereka melihat saya seperti Gordon Gekko.Gordon Gekko adalah seorang tokoh utama antagonis (diperankan oleh Michael Douglas) di dalam film “Wall Street” yang mempergunakan kekuatan uangnya dalam mengendalikan market. Mhhmm…. jadi teringat George Soros
Namun meski pribadinya yang dikenal arogan dan ambisius, Sramek dikenal sebagai individual yang sangat jenius. Dia memecahkan rekor dunia sebagai siswa yang mendapatkan nilai A di 10 bidang mata pelajaran, dan sekarang masih berstatus sebagai siswa di London School of Economic.
Perjalanan karirnya sebagai trader dimulai ketika berusia 13 tahun. Setelah kuliah dia pengalaman tradingnya semakin menanjak dan dia mengumpulkan banyak uang dari hasil trading.
Pengalaman tradingnya tidak main-main, Sramek sempat menjadi analis market di investment bank seperti AKO Capital, Marshall Wace, Barclays Capital, Deutsche.
Sampai akhirnya Sramek menginjakkan kakinya di belantara Wall Street bersama Goldman Sachs, dan disinilah karirnya menanjak pesat. Bersama rekan satu tim nya di divisi Emerging Market Trading Desk Goldman Sachs, dia meraih hasil yang sungguh mencengangkan dunia.
Di quarter pertama 2010, divisi Sramek membuat rekor trading 35 hari tidak pernah loss dan menghasilkan lebih dari 100 juta dollar Amerika untuk kas Goldman Sachs.
Wawancara dengan Jan Sramek
Apa yang memotivasi kamu?Saya berkompetisi dengan diri saya sendiri. Bekerja dengan orang yang bisa membuat saya terkejut dan belajar darinya.Apa target kamu di masa depan? Apa yang akan kamu lakukan di masa 15 tahun yang akan datang?
Idealnya saya bekerja di bidang finansial, namun disatu sisi saya juga suka menjadi entrepreneur. Market itu seperti puzzle yang fantastik dan terus berubah setiap anda menambahkan satu demi satu bagian puzzle. Saya sangat menyukai tantangan intelektual seperti ini.Apa tujuan hidup yang ingin anda capai?
Saya ingin menjadi orang yang membuat sesuatu perubahan yang besar, dan saya butuh posisi yang kuat untuk ini. Sekolahan mendidik kita sesuai buku teks, mereka jarang melahirkan seorang individu yang berpikir secara independen.Jika kamu menjadi CEO di suatu perusahan di dunia? perusahaan mana yang kamu inginkan? dan kenapa?
Saya tidak ingin itu. Saya mungkin tertarik untuk menjadi seorang hedge fund, namun hanya untuk belajar bagaimana mengelola. Saya tidak melihat posisi CEO sebagai sesuatu yang menarik.Apa kamu punya buku atau blog favorit?
Saya subscribe (berlangganan artikel melalui email) di 168 situs dan blog. Jadi saya punya beberapa blog favorit yang semuanya mengenai entrepeneurship dan financial markets.Dalam kalimat terakhirnya, Sramek meninggalkan pesan bagi semua trader,
See everything in terms of risk-reward, almost like a trade. Determine your entry, exit and stop loss. Know when to get out.Sebagai Top Trader termuda, Sramek menekankan bahwa risk-reward menjadi komponen penting dalam kesuksesan tradingnya. Sesuatu hal yang sebenarnya sangat basic, mudah untuk diucapkan namun susah untuk dilakukan ketika emosi dan keserakahan mengambil alih akal sehat kita.
Anda mungkin juga menyukai artikel cerita trader berikut ini:
Related Articles:
====================================================
ini sebagian berita dari media online
untuk lengkapnya silahkan baca langsung di
1. DARVAS SPECIAL SYSTEM
Strategi Trading Darvas
Berikut adalah ringkasan strategi tradingnya:
Hipotesis:
Apabila terjadi perubahan fundamental yang positif terhadap suatu saham, maka hal tersebut akan segera tercermin pada kenaikan harga sahamnya.
TRADING RULES:
Entry Strategy:
Pembelian awal:
Cari saham yang break new high dengan volume yang besar.
Pembelian dilakukan ketika suatu saham membuat new high tanpa harus menunggu harga penutupan.
Stop loss diletakkan 2 fraksi harga di bawah previous high yang berhasil ditembus.
Ceiling (bagian atas dari box) dikatakan telah terbentuk apabila harga tertinggi yang baru tidak tertembus dalam 3 hari berturut-turut.
Setelah ceiling terbentuk, maka kita dapat menentukan floor (bagian bawah dari box) dari box yang baru dengan cara yang sama (namun berkebalikan) dengan cara kita menentukan ceiling.
Riding the stock
Ketika harga menembus ceiling dan membuat box yang baru (dengan harga lebih tinggi tentunya), biarkan stop loss yang lama sampai dengan ceiling dan floor dari box yang baru terbentuk.
Pada saat ceiling dari box yang lama tertembus, lakukan lagi pembelian
Ketika ceiling dan floor dari box yang baru telah terbentuk, ubah stop loss menjadi 1 fraksi harga di bawah floor dari box yang baru.
Exit Strategy:
Exit dari market dilakukan ketika stop loss dari poin 3 pada bagian ’pembelian awal’ dan poin 2 pada bagian ’riding the stock’ tersentuh.
Cara mencari saham yang potensial (bisa dilakukan dengan membaca bagian keuangan di surat kabar):
Perhatikan arah pasar
Perhatikan 2-3 saham di dalam industri untuk mengamati bagaimana industri-industri tersebut berperilaku sehubungan dengan arah pergerakan pasar.
Perubahan harga saham-saham yang kita miliki atau yang kita minati.
Melihat sekilas keseluruhan saham untuk mendeteksi apakah ada saham yang harga dan volumenya beperilaku tidak seperti biasanya. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan bagian ’most active stock’ atau ’top gainer’.
Secara intuitif, apabila kita mengikuti aturan-aturan yang diterapkan oleh Darvas ini, kita akan selalu berusaha mengikuti suatu saham selama harga saham tersebut kecenderungannya naik.
Mengapa Darvas memilih mulai melakukan pembelian saat harga menembus historical high? Pada kondisi normal, kenaikan harga saham akan tertahan oleh dua pihak, yaitu:
Profit taker. Orang-orang yang menjual sahamnya karena telah mendapatkan keuntungan.
Trader nyangkut. Mereka membeli saham di harga yang tinggi dan tidak mau melepas sahamnya ketika bergerak turun. Ketika harga kembali naik, maka orang-orang yang telah menanti sekian lama ini memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjual sahamnya.
Ketika kita membeli saat harga saham menembus historical high, satu-satunya lawan kita adalah profit taker. Tidak ada trader nyangkut yang berusaha menjual sahamnya. Oleh karena itulah saham yang mencetak new high relatif lebih mudah untuk melanjutkan kenaikannya.
Disiplin dalam mematuhi stop loss yang telah kita tetapkan. Ketika mengikuti metode Darvas, kita menjadi highlander yang menghadapi risiko tinggi. Stop loss yang ketat akan membantu kita ketika saham yang kita miliki jatuh harganya. Penerapan metode ini akan membuat kita mengalami kerugian kecil-kecil karena saham yang kita beli gagal take-off. Kerugian tersebut akan terbayar ketika saham yang kita beli terus naik. Darvas sendiri dengan sangat pede memanfaatkan fasilitas margin secara penuh ketika dia yakin bahwa dia membuat keputusan yang tepat.
Darvas Trading System adalah sebagai Trend Follower Strategy artinya trading hanya akan dilakukan pada fase Strong Bullish oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dalam menunggu hingga trend bullish itu tercipta
Strategi Trading Darvas
Berikut adalah ringkasan strategi tradingnya:
Hipotesis:
Apabila terjadi perubahan fundamental yang positif terhadap suatu saham, maka hal tersebut akan segera tercermin pada kenaikan harga sahamnya.
TRADING RULES:
Entry Strategy:
Pembelian awal:
Cari saham yang break new high dengan volume yang besar.
Pembelian dilakukan ketika suatu saham membuat new high tanpa harus menunggu harga penutupan.
Stop loss diletakkan 2 fraksi harga di bawah previous high yang berhasil ditembus.
Ceiling (bagian atas dari box) dikatakan telah terbentuk apabila harga tertinggi yang baru tidak tertembus dalam 3 hari berturut-turut.
Setelah ceiling terbentuk, maka kita dapat menentukan floor (bagian bawah dari box) dari box yang baru dengan cara yang sama (namun berkebalikan) dengan cara kita menentukan ceiling.
Riding the stock
Ketika harga menembus ceiling dan membuat box yang baru (dengan harga lebih tinggi tentunya), biarkan stop loss yang lama sampai dengan ceiling dan floor dari box yang baru terbentuk.
Pada saat ceiling dari box yang lama tertembus, lakukan lagi pembelian
Ketika ceiling dan floor dari box yang baru telah terbentuk, ubah stop loss menjadi 1 fraksi harga di bawah floor dari box yang baru.
Exit Strategy:
Exit dari market dilakukan ketika stop loss dari poin 3 pada bagian ’pembelian awal’ dan poin 2 pada bagian ’riding the stock’ tersentuh.
Cara mencari saham yang potensial (bisa dilakukan dengan membaca bagian keuangan di surat kabar):
Perhatikan arah pasar
Perhatikan 2-3 saham di dalam industri untuk mengamati bagaimana industri-industri tersebut berperilaku sehubungan dengan arah pergerakan pasar.
Perubahan harga saham-saham yang kita miliki atau yang kita minati.
Melihat sekilas keseluruhan saham untuk mendeteksi apakah ada saham yang harga dan volumenya beperilaku tidak seperti biasanya. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan bagian ’most active stock’ atau ’top gainer’.
Secara intuitif, apabila kita mengikuti aturan-aturan yang diterapkan oleh Darvas ini, kita akan selalu berusaha mengikuti suatu saham selama harga saham tersebut kecenderungannya naik.
Mengapa Darvas memilih mulai melakukan pembelian saat harga menembus historical high? Pada kondisi normal, kenaikan harga saham akan tertahan oleh dua pihak, yaitu:
Profit taker. Orang-orang yang menjual sahamnya karena telah mendapatkan keuntungan.
Trader nyangkut. Mereka membeli saham di harga yang tinggi dan tidak mau melepas sahamnya ketika bergerak turun. Ketika harga kembali naik, maka orang-orang yang telah menanti sekian lama ini memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjual sahamnya.
Ketika kita membeli saat harga saham menembus historical high, satu-satunya lawan kita adalah profit taker. Tidak ada trader nyangkut yang berusaha menjual sahamnya. Oleh karena itulah saham yang mencetak new high relatif lebih mudah untuk melanjutkan kenaikannya.
Disiplin dalam mematuhi stop loss yang telah kita tetapkan. Ketika mengikuti metode Darvas, kita menjadi highlander yang menghadapi risiko tinggi. Stop loss yang ketat akan membantu kita ketika saham yang kita miliki jatuh harganya. Penerapan metode ini akan membuat kita mengalami kerugian kecil-kecil karena saham yang kita beli gagal take-off. Kerugian tersebut akan terbayar ketika saham yang kita beli terus naik. Darvas sendiri dengan sangat pede memanfaatkan fasilitas margin secara penuh ketika dia yakin bahwa dia membuat keputusan yang tepat.
Darvas Trading System adalah sebagai Trend Follower Strategy artinya trading hanya akan dilakukan pada fase Strong Bullish oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dalam menunggu hingga trend bullish itu tercipta
untuk tahu jadwal free seminar wealth creation asia
silahkan telpon
|
||||||
Bellezza Shopping Arcade | ||||||
Lt. 1 Ruang 78 | ||||||
Jl. Arteri Permata Hijau - Jakarta | ||||||
Telp : 021 25675922 | ||||||
Fax : 021 53664889 | ||||||
Email : admin@wealthcreation.co.id |
untuk nonton kesaksian para alumni
klik
About Us
Wealth Creation Asia
merupakan lembaga pendidikan independen dengan fokus utama memberikan
pengetahuan, keterampilan yang diperlukan dan tool untuk melindungi
pertumbuhan keuangan dan mengelola kekayaan di pasar keuangan seperti
saham, mata uang dan derivative.
Jasa
pendidikan investasi yang kami berikan ini sangat penting karena tidak
ada seorang pun yang peduli dengan uang hasil kerja Anda selain diri
Anda sendiri . Sebagai individu, Anda bekerja untuk melindungi dan
mengembangkan kekayaan Anda, karena itu ciptakanlah keamanan finansial
dan bangunlah pertumbuhankembangan finansial yang terus menerus.
Wealth Creation Asia juga menyediakan jasa konsultasi keuangan di bidang foreign property dan private funds investment kepada para anggotanya .
Wealth Creation Asia
is an independent education institution with the primary focus in
providing the necessary skill, knowledge and tools to protect grow and
managing wealth in the financial market such as equities, currencies and
derivates.
Our
advisory approach via education is paramount because no one except
yourself is responsible to your own hard earn money. As an individual,
you are working to protect and grow your wealth. Enjoy financial
security and build a lasting legacy.
Wealth Creation Asia also provides financial consultancy services for members in foreign properties and private funds investment
HeaDstart 09-09-2013
Belum ada arah jelas di IHSG
Kurangnya katalis positif dan ketakutan
pasar akan adanya downgrade sovereign bond rating lagi oleh S&P
menyebabkan IHSG masih terjebak dalam formasi konsolidas sehingga
diperlukan penutupan ataupun break yang kuat dibawah atau diatas support
psikologis 4.000 atau resistance 4.123 untuk melihat arah selanjutnya
untuk IHSG: breakdown ke 3.950-3.830 atau rally ke 4.214-4.250.
Support:3.950-3.830-3.630, Resistance: 4.125-4.214-4.250-4.330
Stock picks: (BUY: ASII, KIJA, MEDC, KAEF)
1. Astra International (ASII) (PE 2013 12.9x, PBV 2.39x, ROE 18.3%) (BUY) (Trading target Rp.5.750)
Walaupun secara intra day terjadi
penurunan ke Rp.5.400 yang membentuk new low di minor channel grafik
mingguan , namun penarikan kembali ke harga open atas menandakan bahwa
emitten consumer auto dengan market cap terbesar di IHSG ini menarik
untuk di akumulasi bila terjadi koreksi relatif tajam di pasar.
Entry (1) Rp.5.450, Entry, (2) Rp.5.350, Cut loss point: Rp.5.250
2. Kawasan Industri (KIJA) (PE 2013 20x, PBV 5.2x, ROE 25.8%) (BUY) (Trading target: Rp.240)
Dua minggu matching lows dan kondisi
oversold jenuh jual di emitten property industri ini merupakan signal
bahwa penurunan tajam selama beberapa bulan ini mulai berubah ke kondisi
sideways, rekomen akumulasi di kisaran bawah support.
Entry (1) Rp.205, Entry (2) Rp.195, Cut loss point: Rp.185
3. Medco Energi (MEDC) (PER 2013 4x, PBV 0.53x, ROE 13x) (BUY) (Trading target Rp.3.250)
Faktor kenaikan harga minyak dan
pelemahan rupiah membuat rally di emitten minyak dan gas ini dengan
proyek domestic dan luar negeri ini terlalu kuat untuk ada koreksi
major, sehingga kami menaikan level support untuk akumulasi secara
aggresif.
Entry (1) Rp.2.750, Entry (2) Rp.2.675, Cut loss point: Rp.2.550
4. Kimia Farma (KAEF) (PER 2013 30x , PBV 1.72x, ROE 5.8%) (BUY): (Trading Target Rp.470)
Downtrend selama 6 minggu dari Rp.870 ke
420, hampir 50% di emitten produsen obat BUMN ini akibat kenaikan harga
bahan baku dari pelemahan rupiah terlihat terlalu berlebihan, dengan
kondisi oversold di stochastic mingguan menandakan bahwa bargain hunting
menjadi opsi menarik untuk trading.
Entry (1) Rp.420, Entry (2) Rp.390, cut-loss point: Rp.380
Yuganur Wijanarko Senior Research (Yuganur@hdx.co.id)
(Disclaimer on)
For further info please open http://www.investore.co.id/&http://www.hdx on your browser
sumber
Inilah Penyebab Rupiah Anjlok 276 Poin Pekan Ini
Rupiah - (Foto : inilah.com)
Oleh: Ahmad Munjin
pasarmodal - Minggu, 8 September 2013 | 11:23 WIB
INILAH.COM, Jakarta –
Dalam sepekan terakhir, nilai tukar
rupiah mendapat tekanan negatif
bertubi-tubi dan silih berganti. Mulai
dari defisit neraca perdagangan,
outlook IMF, hingga stimulus The Fed.
Seperti apa?
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor)
yang dilansir Bank Indonesia,
nilai tukar rupiah melemah 276 poin (2,52%) ke posisi 11.200 per dolar AS
per Jumat (6/9/2013) dibandingkan pekan sebelumnya, 10.924.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan,
laju rupiah masih betah di lembah merah sepanjang pekan terakhir.
“Di awal pekan, sebenarnya laju rupiah sudah cukup baik di mana menguat
tipis di tengah rilis inflasi yang berada di bawah estimasi,” katanya
kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan.
Menurut dia, adanya rilis defisit perdagangan yang semakin melebar
sempat melemahkan rupiah.
Akan tetapi, rupiah terbantukan oleh penguatan yuan China dan euro.
“Penguatan mata uang tersebut seiring rilis kenaikan indeks manufaktur
di masing-masing wilayah,” ujarnya.
Rupiah juga, sempat melemah setelah merespons berita,
International Monetary Fund (IMF) memprediksi defisit transaksi
berjalan Indonesia dapat membengkak menjadi 3,5% dari
Produk Domestik Bruto (PDB). Prediksi sebelumnya 3,3%.
IMF juga memprediksi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia
sekitar 5,25% tahun ini dari prediksi 6,3% pada April.
“Bahkan IMF juga memprediksi IHK akan naik sebesar 9,5%
pada akhir 2013 mendatang dengan tingkat inflasi sebesar 6%,” tuturnya.
Dengan melebarnya defisit tersebut,
menurut Reza, akan timbul persepsi bahwa nilai impor
yang sangat lebih besar dari nilai ekspor akan mengganggu laju tukar rupiah.
Belum lagi dengan adanya rilis membaiknya data-data manufaktur
dan construction spending serta data-data lainnya di AS. Semua itu,
menimbulkan persepsi bahwa pengurangan stimulus (tapering off)
The Fed pasti akan terjadi.
“Akibatnya, pasokan dolar AS berkurang dan berimbas pada
naiknya nilai tukar mata uang Paman Sam itu,” imbuh Reza. [jin]
sumber :
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2027254/inilah-penyebab-rupiah-anjlok-276-poin-pekan-ini#.UiwI8X8eVKM
Lagi, Isu Tapering Benamkan Rupiah
Rupiah - (Foto:inilah.com)
Oleh: Ahmad Munjin
pasarmodal - Jumat, 6 September 2013 | 16:22 WIB
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/2026898/lagi-isu-tapering-benamkan-rupiah#.UiwKYX8eVKM
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar
spot valas antar bank Jakarta, Jumat (6/9/2013)
ditutup melemah 50 poin (0,45%) ke posisi 11.150/11.200
dari posisi kemarin 10.100/10.150.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan,
pelemahan rupiah akhir pekan ini masih dipicu oleh mencuatnya
isu pengurangan stimulus (tapering) The Fed setelah rilis
data-data tenaga kerja AS yang menunjukkan angka di atas eskepktasi.
Data klaim tunjangan pengangguran dirilis 323 ribu klaim,
lebih bagus dari perkiraan pasar 330 ribu klaim.
Begitu juga dengan data ISM sektor non manufaktur (sektor jasa)
yang dirilis 58,6 lebih bagus dari proyeksi 55,2
dan merupakan level tertinggi dalam 7 tahun.
"Karena itu, sepanjang perdagangan, rupiah mencapai level terlemahnya
11.151 dengan level terkuat 10.100 dari posisi pembukaan di level 11.150
atau di posisi penutupan hari ini terhadap dolar AS,”
katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (6/9/2013).
Positifinya data-data tersebut, Firman menegaskan,
memberikan tekanan negatif bagi rupiah.
“Sebab, data yang solid semakin meningkatkan sentimen
pengurangan stimulus (tapering)
The Fed pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC),
19 September (waktu Indonesia) yang menguatkan
nilai tukar dolar AS," ujarnya.
Meskipun, kata dia, The Fed belum bisa dipastikan
akan mengambil kebijakan pengurangan stimulus pada
19 September 2013 itu.
"Pasar tinggal menunggu hingga Gubernur The Fed Ben Bernanke
benar-benar menyatakannya," timpal dia.
Selebihnya, nanti malam, pasar menanti rilis data non-farm payroll
dan tingkat pengangguran AS. Jika melihat track record-nya,
sentimen pasar cukup positif untuk dolar AS.
"Karena itu, dolar AS menguat hampir terhadap
semua mata uang utama," ucapnya.
Dari dalam negeri, pasar juga mengantisipasi kabar
cadangan devisa yang akan dirilis Bank Indonesia (BI) hari ini.
Sementara itu, sentimen dari eksternal terkait serangkan AS ke Suriah
dalam skala terbatas 90 hari. Karena itu,
pengaruhnya terhadap perekonomian dunia bisa kecil.
"Tapi, AS belum mendapatkan persetujuan Kongres.
Jika Kongres tak setuju, Obama akan jalan sendiri," imbuhnya.
Alhasil, rupiah melemah meski dolar AS juga melemah tipis terhadap
mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro
(mata uang gabungan negara-negara Eropa).
Pelemahan tipis dolar AS semcata faktor technical correction setelah
penguatan tajam semalam.
Indeks dolar AS turun ke 82,49 dibandingkan sebelumnya 82,64.
"Terhadap euro, dolar AS berjalan ditransaksikan melemah tipis
ke US$1,3122
dari sebelumnya US$1,3119 per euro," imbuh Ariston. [jin]
First Asia: IHSG Kembali Berfluktuasi
Jumat, 06/09/2013 09:07 WIB
Jakarta - IHSG pada perdagangan kemarin
bergerak fluktuatif dalam rentang lebar 108 poin dan ditutup turun
22,591 poin atau 0,5% di 4050,864. Nilai penjualan bersih asing mencapai
Rp.122,5 miliar. Pelemahan rupiah atas dolar AS yang mendekati level
psikologis Rp.12000 telah menekan pergerakan harga saham emiten sektoral
yang berbasiskan pada pendapatan dalam rupiah seperti properti,
perbankan, dan infrastruktur. Sedangkan aksi beli selektif masih
mendominasi saham-saham pertambangan yang diuntungkan dengan penguatan
dolar AS.Sementara Wall Street tadi malam dituutp di teritori positif dengan penguatan terbatas. Indeks DJIA dan S&P masing-masing naik 0,04% dan 0,12% ditutup di 14937,48 dan 1655,08. Penguatan dipicu data ekonomi AS yang membaik terutama data tenaga kerja dan aktivitas sektor jasa yang tumbuh positif yang kembali mendorong spekulasi atas pengurangan stimulus The Fed. Ini telah mendorong biaya pinjaman naik tercermin dari yield obligasi AS tenor 10 tahun yang mendekati 3%.
Pada perdagangan akhir pekan ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dimana pergerakan rupiah atas dolar AS akan mempengaruhinya. IHSG berpeluang rebound apabila level support di 4020 bisa dijaga dengan resisten di 4125.
IHSG : S1 4020 S2 3970 R1 4125 R2 4200
Saham Pilihan
ASII 5200-5750 BoW, SL 5000
TINS 1330-1420 TB, SL 1310
ANTM 1320-1420 TB, SL 1300
ADRO 950-1000 BoW, SL 930
INDY 680-760 BoW, SL 670
BBRI 6450-6900 BoW, SL 6300
BMRI 6700-7000 BoW, SL 6500
Waterfront Securities: IHSG Diperkirakan Fluktuatif
Waterfront Securities - detikfinance
Jumat, 06/09/2013 08:45 WIB
Jakarta - IHSG pada perdagangan Kamis 5 September 2013
ditutup melemah 0,55% pada level 4050.
Sebelumnya IHSG sempat berada di teritori positif pada perdagangan sesi I.
Berlanjutnya depresiasi rupiah hingga hampir mencapai Rp11.700/usd,
mendorong IHSG kembali melemah.
Sektor properti menyumbangkan pelemahan terbesar,
akibat kecemasan akan berlanjutnya kenaikan BI Rate.
Investor asing melakukan net sell Rp122,5 miliar.
Indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh data ISM service
dan tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan ekonomi.
Data ISM service mengalami pertumbuhan tercepat dalam 8 tahun terakhir
di level 58,6 dari bulan sebelumnya 56, lebih baik dari estimasi 54,5.
Data initial claims mengalami penurunan lebih baik dari estimasi.
Data ADP Employment juga menunjukkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 176K,
lebih rendah dari bulan sebelumnya 198K.
Nanti malam dirilis data nonfarm payrolls & unemployment rate,
yang akan dijadikan indikator oleh pasar mengenai
keberlangsung an stimulus The Fed.
Indeks bursa Eropa menguat setelah ECB mempertahankan suku bunganya
dan Mario Draghi menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunga rendah
untuk periode yang lebih lama.
Namun hal itu mendorong pelemahan euro terhadap usd. Indeks
Harga Saham Gabungan diperkirakan mixed. Bergerak kisaran level 4000 — 4123.
Cermati: HRUM, UNTR, BBRI, BSDE, AALI, ITMG, PTBA, TAXI, KLBF.
(ang/ang)
OSO Securities: Indeks Sudah Oversold
OSO Securities - detikfinance
Jumat, 06/09/2013 08:32 WIB
http://finance.detik.com/read/2013/09/06/083241/2350834/1015/oso-securities-indeks-sudah-oversold
Jakarta - Pasar keuangan Indonesia pada perdagangan kemarin mengalami tekanan. IHSG sempat mengalami teknikal rebound pada sesi pertama perdagangan harus melemah pada sesi kedua dan ditutup turun sebesar 0,56% di level 4,050.86 sejalan dengan depresiasi rupiah terhadap semua mata uang utama termasuk dolar AS yang melemah sebesar 2,04% pada level Rp 11,649/USD. Aksi jual yang terus dilakukan pelaku pasar berasal dari faktor eksternal maupun internal yang membawa sentimen negatif yang terus beredar di pasar. Kekuatiran geopolitik di Suriah dan semakin dekatnya keputusan mengenai penarikan program stimulus AS. Di samping itu, dari dalam negeri sentimen neraca transaksi berjalan yang defisit disebabkan masih lemahnya ekspor dan meningkatnya impor terutama pada impor migas yang menyebabkan penambahan defisit pada neraca transaksi berjalan.
Semalam bursa AS ditutup mendatar. Indeks Dow Jones naik 0,04% ke 14.937,48, Indeks S&P naik 0,12% menjadi 1.655,08 dan indeks Nasdaq juga ikut mengalami penguatan sebesar 0,27% ke 3.658,78. Positifnya data – data ekonomi AS seperti: klaim pengangguran yang lebih baik menjadi 323.000 dari sebelumnya 332.000, data Non Farm Productivity naik menjadi 2,3% dari sebelumnya -1,7%, data ISM Non Manufacturing PMI yang rilis naik menjadi 58,6 dari sebelumnya 56 serta sentiment positif dari Eropa yaitu Europe Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) yang masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada level 0,5%. Dengan positifnya data tersebut, maka bank sentral AS semakin yakin ingin melakukan tapering off stimulus. Selain itu Investor juga mencermati pertemuan G20 di StPeterburg, Rusia pada 5-6 September pekan ini dimana China dan Rusia telah mengingatkan pengurangan program stimulus moneter The Fed dapat memperlambat ekonomi global.
Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemahnya. Positifnya data AS seperti data tenaga kerja memperkuat kekuatiran akan pengurangan stimulus oleh The Fed sehingga dapat menekan Rupiah dan laju IHSG hari ini. Secara teknikal, IHSG seperti masih membentuk two black crows dan berada mendekati lower bolingger bands. Indikator MACD bergerak mendatar dengan histogram positif yang memendek, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 3962-4179 resistance.
(ang/ang)
(dru/dru)
Cadangan Devisa RI Naik Rp 4 Triliun di Tengah Jebloknya Rupiah
Jumat, 06/09/2013 16:19 WIB
Jakarta - Cadangan devisa RI akhirnya meningkat setelah dua bulan sebelumnya tergerus. Bank Indonesia (BI) mencatat per akhir Agustus 2013, cadangan devisa RI naik US$ 400 juta.
"Cadangan devisa tercatat US$ 93 miliar," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi Johansyah di Kantor BI, Jumat (6/9/2013).
Bagaimana cadangan devisa bisa naik? Dari mana?
Difi menjelaskan kenaikan cadangan devisa disebabkan adanya lelang valas dan simpanan bank di term deposit. "Kan ada lelang foreign exchange swap. Asing juga sudah mulai masuk ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang terlihat sekitar Rp 400 miliar," kata Difi.
Cadangan devisa ini masih aman untuk pembayaran utang luar negeri dan impor.
Cadangan devisa tercatat berada di posisi US$ 92,6 miliar di akhir Juli 2013 atau turun dari bulan sebelumnya yang tercatat masih berada di level US$ 98,1 di Juni 2013.
Sebelumnya, penurunan tersebut mencapai US$ 5,5 miliar atau sebesar Rp 52 triliun. Dan kini cadangan devisa naik hingga Rp 4 triliun.
Berikut data cadangan devisa di 2013:
- Januari 2013 : US$ 108,8 miliar
- Februari 2013 : US$ 105,2 miliar
- Maret 2013 : US$ 104,8 miliar
- April 2013 : US$ 107,2 miliar
- Mei 2013 : US$ 105,1 miliar
- Juni 2013 : US$ 98,1 miliar
- Juli 2013 : US$ 92,6 miliar
- Agustus 2013 : US$ 93 miliar
http://finance.detik.com/read/2013/09/06/161936/2351578/5/cadangan-devisa-ri-naik-rp-4-triliun-di-tengah-jebloknya-rupiah?f991104topnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar